Optical rotary encoder adalah divais elektromekanik
yang dapat memonitor gerakan, kecepatan dan posisi dengan menggunakan sensor
optik untuk menghasilkan pulsa yang dapat dikonversi menjadi gerakan, posisi,
dan arah.
Terdapat dua jenis optical rotary encoder, yaitu :
1.
Incremental
Encoder
2.
Absolute Encoder
Incremental Encoder
Incremental encoder dapat digunakan untuk mengukur
posisi sudut dari sebuah shaft yang berotasi. Incremental encoder menggunakan
sebuah piringan dengan beberapa lubang berupa garis. Piringan ini diletakkan
diantara sebuah LED dan photosensor (photodiode, phototransistor). Berikut
struktur incremental encoder :
Sumber : tamagawa seiki co.,ltd
Cahaya dari LED akan melewati piringan melalui
lubang-lubang piringan, yang kemudian akan diterima oleh photosensor. Karena
adanya lubang ini, maka sinyal yang terdeteksi photodiode akan berupa pulsa.
Dari pulsa inilah nantinya dapat diketahui seberapa jauh dan cepat shaft
berputar. Untuk menentukan arah putaran shaft, biasanya digunakan dua buah LED
dan fotodioda sebagai penghasil pulsanya, sehingga terdapat dua channel dengan
posisi LED dan fotodioda seperti gambar :
Saat channel A mendahului channel B, maka dapat
diketahui shaft berputar searah jarum jam, dan sebaliknya jika channel B
mendahului channel A, maka shaft berputar berlawanan jarum jam.
Pada gambar diatas terdapat sinyal Marker, sinyal
Marker ini biasa disebut index signal. Sinyal ini berfungsi untuk menentukan
posisi nol dengan cara memberikan pulsa tunggal setiap satu revolusi.
Resolusi dari incremental encoder dapat lebih baik
dengan cara menambah jumlah lubang pada piringan. Jumlah lubang ini sama dengan
jumlah dari pulsa per satu revolusi. Sebagai contoh, jika sebuah incremental
encoder memiliki 1000 lubang, dan telah berputar sebanyak 180 derajat, maka pulsa
yang dihasilkan sebanyak 500 pulsa.
Kelemahan incremental encoder adalah saat supply
dimatikan, maka pembacaan posisi shaft akan ter reset.
Contoh aplikasi incremental encoder :
Inkjet Printer
Pada inkjet
printer, incremental encoder digunakan untuk melacak posisi dari inkjet head
yang akan mengeluarkan tinta pada kertas.
Mouse
Incremental encoder juga digunakan
dalam mouse. Dua buah incremental encoder dipasang dengan motor kecil yang
menempel pada bola. Photodetector akan menerima cahaya dari lampu yang melewati
encoder tersebut, dan kemudian akan dibaca oleh IC untuk memberikan posisi sumbu
x dan y bola tersebut.
Absolute
Encoder
Berbeda dengan incremental encoder, absolute encoder
dapat mendeteksi posisi absolut dari shaft walaupun supply dimatikan.
Prinsip kerja absolute encoder sama seperti
incremental encoder, hanya saja pada piringannya, absolute encoder menggunakan
cincin-cincin yang terkode secara biner atau kode gray. Setiap lapisan cincin
harus diberi sebuah LED dan photosensor untuk dapat menghasilkan pulsa. Ini
menyebabkan biaya absolute encoder lebih mahal dibandingkan incremental
encoder.
Contoh :
Contact 1, 2, 3 berurutan adalah cincin yang paling
dalam sampai ke cincin paling luar. Bagian hitam pada cincn menandakan contact “on”.
Sudut 0 derajat dimulai dari bagian kanan, sama seperti sumbu koordinat.
Perbandingan Incremental dan Absolute Encoder :
No comments:
Post a Comment