Multivibrator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan
tegangan dalam bentuk gelombang kotak, atau pulsa. Astabil Multivibrator adalah
jenis multivibrator yang bekerja secara free running dan trigger otomatis.
Rangkaian dasar multivibrator astabil ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
Mempunyai dua buah output yang keadaannya berubah-ubah
dalam kecepatan yang ditentukan oleh konstanta waktu dari feedbacknya.
Rangkaian diatas berubah-ubah secara terus-menerus
dari satu keadaan (TR1 on dan TR2 off) dan keadaan lain (TR1 off dan TR2 on)
dan kembali lagi ke awal, dengan kecepatan ditentukan oleh nilai komponen RC,
C1/R2 dan C2/R3. Rangkaian ini menghasilkan gelombang kotak dengan amplitudo
hampir sama dengan tegangan sumbernya pada kedua kaki kolektor transistor.
Cara Kejra :
Mula-mula TR1 akan terkonduksi dan TR2 off. Tegangan
kolektor TR1 mendekati 0 Volt begitu juga dengan plat kiri C1. Karena TR2 off,
maka kolektornya akan sama dengan tegangan sumber dan basisnya mendekati 0,
sama dengan kolektor TR1, karena C1 masih belum mengisi muatan dan kedua platnya
memiliki potensial yang sama.
C1 mulai mengisi muatan melewati R2 dan plat kanannya
naik ke positif sampai tegangan sekitar 0,6 Volt. Karena plat kanan C1
terhubung ke basis TR2, maka TR2 akan mulai terkonduksi. Kenaikan arus drastis
pada kolektor dari TR2 menyebabkan tegangan jatuh pada R4, dan tegangan
kolektor TR2 jatuh, menyebabkan plat kanan C2 jatuh potensialnya.
Saat salah satu plat kapasitor berubah drastis, maka
plat yang lainnya pun juga demikian. Maka dari itu, ketika plat kanan C2 turun
drastis dari tegangan sumber sampai mendekati 0, tegangan plat kirinya juga turun
dengan jumlah yang sama.
Dengan TR1 konduksi, basisnya sekitar 0,6 Volt, jadi
ketika TR2 konduksi, basis TR1 turun menjadi 0,6 – 9 Volt = -8,4 Volt, tegangan
negatif hampir sama dengan kebalikan dari 9V tegangan sumber.
Ini dengan cepat akan mematikan TR1 menyebabkan
kenaikan drastis pada tegangan kolektornya. Karena adanya perubahan tegangan tiba-tiba
pada plat kapasitor menyebabkan plat lainnya juga berubah dengan jumlah yang
sama, kenaikan kolektor TR1 dikirim melewati C1 ke basis TR2, menyebabkan TR2
on dan TR1 off. Perubahan kondisi terjadi pada kedua buah output.
Keadaan baru ini akan mulai berubah lagi. C2 mulai
mengisi muatan melalui R3, dan saat tegangan pada plat kirinya (basis TR1)
mencapai sekitar +0,6 Volt, perubahan keadaan lainnya terjadi. Perubahan
kondisi ini membuat gelombang kolektor dan basis seperti gambar dibawah ini :
Rangkaian ini akan terus berubah-ubah keadaannya yang
kemudian membuat gelombang kotak pada setiap kolektornya. Frekuensi osilasinya
dapat dihitung, waktu yang dibutuhkan kapasitor untuk mengisi muatan sampai
terjadi perubahan kondisi akan berkisar 0,7CR, dan saat dua perubahan kondisi
terjadi di setiap periode, waktu T nya akan menjadi :
Jika C1 = C2 dan R2 = R3, maka frekuensi osilasinya
menjadi :
No comments:
Post a Comment